Pada saat saya berumur 12/13 tahun saya merasa bahwa saya berbeda dari teman teman saya dan saya merasa kesepian pada saat itu saya hanya memiliki kakak laki laki saya yaitu Mas Anan. Mungkin jika teman SD/SMP saya membaca ini mereka tidak akan percaya pada perasaan ini karena saya tetap bergaul dengan mereka seperti remaja pada umumnya.
Tetapi kenyataanya saya tidak bisa terus menerus untuk berusaha bergaul seperti itu saya harus berani menebalkan garis 'Siapa Saya'. Mungkin benar kalo kata orang masa SMP masa masanya mencari jati diri dan disini lah saya harus memilih mau menjadi orang yang seperti apa saya kedepanya. Saya berakhir di kasur tempat tidur saya dan memikirkan dengan dalam apa minat saya apa bakat saya apa hobi saya apa warna kesukaan saya apa lagu favorit saya bagaimana cara belajar saya, hal hal sederhana yang membuat akhirnya saya memilih.
Pilihan saya, Akhirnya saya menemukan apa yang saya inginkan dimasa depan saya. Setelah berhari hari memikirkan hal yang 'sok gede' ini dan setelah sekian ratus jerawat yang hinggap pada wajah saya. Kesepian yang saya rasakan masih tetap ada.
Saya mulai untuk membuka hati kepada manusia manusia di sekitar saya, saya berfikir "saya harus memiliki teman" dan saya menemukan perempuan yang sangat spesial pada periode 2013 s/d 2016. Dia bukan hanya teman menurut saya, dia sangat spesial dengan segala hal yang dia lakukan. Senyuman tipis yang penuh makna seaakan berkata "semua akan baik baik saja". Dia teman baik. Teman yang menulis sejarah dalam hidup saya.
Dengan dia. Semakin hari saya semakin akrab dan di keluarga saya pun saya di 'ledekin' seperti "kamu suka ya sama
Saya berakhir setelah 3 tahun berbagi cerita dan doa. setelah melewati banyak hal yang membuat kita berbeda dalam menyikapi suatu masalah dia memilih untuk pergi (saya akan ceritakan ini di lain part). Setelah itu kesepian ini datang lagi. tahun 2016 terasa begitu lama. Dan mungkin saya akan terus memikirkan dia.
Sampai jumpa pada no.2 !
No comments:
Post a Comment